Obyek wisata yang tak kalah menariknya dengan obyek-obyek wisata yang
lain adalah Obyek wisata Gua lowo. Disamping mengagumi keajaiban
alamnya, gua lowo juga menyimpan berbagai misteri.
Gua Lowo terletak di Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten
Trenggalek kurang lebih 30 KM. dari Kota Trenggalek juga 30 km dari Kota
Tulungagung atau kurang lebih 180 km dari Kota Surabaya ke arah pantai
selatan tepatnya ke arah Pantai Prigi Kecamatan Watulimo. Tempat yang
strategis dan mudah dijangkau serta satu jalur dengan obyek wisata
Pantai Prigi inilah yang membuat makin mudah bagi pengunjung kerena bisa
dalam bentuk satu paket wisata.
Begitu tiba di Guo Lowo pengunjung akan disambut suasana udara
pegunungan yang sejuk dengan aroma hutan jati yang khas, karena lokasi
Guo Lowo dikelilingi hutan jati yang rimbun. Dari tempat parkir menuju
mulut gua, jalan yang sudah dipaving bersih membelah diantara teduhnya
pepohonan kayu jati ini.
Begitu melewati mulut gua, kita langsung disambut ruang gua pertama yang
sangat luas bagaikan aula. Langit – langit gua setinggi kurang lebih
20-50 meter, lebar gua sekitar 50 m. Mulai dinding gua dipenuhi dengan
panorama dan beraneka macam bentuk.
Keindahan dinding gua dengan stalagtit menggantung maupun stalagmit
yang mencuat disana sini, semakin terlihat artistik dengan sinar tata
sedemikian rupa menambah warna semakin menarik.
Berdasarkan survei ahli gua Mr. Gilbert Manthovani dan Dr. Robert K Kho
tahun 1984 dinyatakan bahwa Guo Lowo gua alam terbesar di Asia Tenggara
bahkan di Asia dengan panjang gua 800 Meter dengan rata – rata ruang
luas terdapat 9 (sembilan) ruang utama dan beberapa ruang kecil.
KISAH PENEMUAN GUO LOWO
Seorang bernama Lomedjo masuk hutan mencari tempat untuk melaksanakan
semedi. Dan diketemukan gua kecil yang dianggap cocok untuk bertapa
yakni sebuah gua dekat dengan kedung yang berwarna kebiru-biruan. Yang
pada akhirnya gua tersebut dinamakan Kedung Biru. Letak Kedung kurang
lebih 600 meter timur laut Guo lowo Petilasan ini ternyata sampai saat
ini masih digunakan orang – orang untuk bertapa. Hal ini melihat bekas –
bekas peralatan tertinggal di gua Kedung Biru.
Dari hasil upaya puasa, semedi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha
Esa ini, akhirnya mendapatkan hasil. Mbah Lomedjo mendapat mimpi bahwa
sekitar tempat dia bertapa ada sebuah gua besar te bersembunyi hewan –
hewan buruan dengan aman.
Suatu ketika, diketemukan mulut gua yang besar, gelap dipenuhi kelelawar
dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut
gua dengan;Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga
sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo, pertapaan Kedung terletak 600M
timur Gua Lowo
GUO LOWO SEKARANG SEBAGAI OBYEK WISATA YANG MENARIK
Mengagumi keindahan Guo Lowo yang dengan warna warni stalagtit dan
stalagmit, di suasana alam lingkungan gua yang sejuk dan asri itu,
sebenarnya Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 1984 sudah ada upaya
untuk mempromosikannya sebagai obyek wisata. Kendatipun demikian
keterbatasan dana dan situasi yang kurang menunjang saat itu, maka
pengembangannya sangat lamban sehingga belum banyak dikenal dan
dikunjungi wisatawan.
Gua yang besar dan panjangnya kurang lebih 800 M ini telah dilengkapi
sarana penerangan listrik dan jalan buatan sehingga mudah untuk
mengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit.
Suasana sejuk dan segar karena air bersih yang gemercik mengalir di bawa
gua membuat suasana yang nyaman.
Di luar gua telah dibangun, dilengkapi arena mainan anak – anak. Pada
hari libur seringkali juga ada hiburan musik yang diatraksikan
dipanggung gembira. Ada Angkutan umum dari kota Trenggalek ke Durenan
kemudian ke Guo Lowo.